Selasa, 30 November 2010

KOPERASI:PEMERINTAH DORONG PERKEMBANGAN KOPERASI

NAMA:YULLIYANA MALASARI
NPM:12209780
KELAS:2EA10





PEMERINTAH DORONG PERKEMBANGAN KOPERASI

Pemerintah menilai keberadaan koperasi masih sangat diperlukan dan tetap penting di era globalisasi saat tni. Pasalnya, koperasi dinilai terbukti mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mengurangi angka kemiskinan.
"Karena itulah, koperasi ke depan harus semakin tumbuh dan berkembang dengan baik," ujar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada puncak peringatan hari koperasi ke-63 di Surabaya, Kamis (15/7).Presiden menuturkan pertumbuhan ekonomi bukan hanya disumbang oleh pelaku usaha swasta menengah dan besar, badan usaha milik negara (BUMN) dan badan usaha milik daerah (BUMD), tetapi juga ditentukan oleh gerakan koperasi dan usaha kecil mene-ngah (UKM).
Saat ini, sebagian besar koperasi di Indonesia sudah cukup baik. Hanya sebagian kecil yang kurang baik. Hal itu disebabkan karena manajemen dan sumber daya manusianya masih belum seperti yang diharapkan atau profesional. Selain itu, permodalannya pun sering tidak mencukupi dan produk yang dihasilkan belum memiliki daya saing tinggi.Karena itulah, Presiden meminta agar koperasi-koperasi yang masih kurang baik tersebut ke depan untuk terus diperbaiki dan ditingkatkan.
"Karena itu, saya menginstruksikan dan mengajak pejabat-pejabat terkait, untuk tahun-tahun mendatang benar-benar serius mengatasi masalah-masalah itu agar koperasi kita terus tumbuh danberkembang," kata dia.Pemerintah, menurut Presiden, terus mendorong perkembangan koperasi dan UKM dengan memberikan bantuan permodalan, misalnya melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).Hingga saat ini, pemerintah telah menyalurkan dana KUR sebesar 51 triliun rupiah. Dan direncanakan hingga akhir 2014 dana KUR yang disalurkan bisa lebih dari 100 triliun rupiah."Jumlah itu sangat besar, hampir sepersepuluh dari APBN kita," kata Presiden.
Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hasan menambahkan per Maret 2010 terdapat 175.102 unit koperasi dengan jumlah anggota 29.124 juta orang, volume usaha mencapai 77,514 triliun rupiah, serta modal sendiri mencapai 30, 656 triliun rupiah.Jika dibandingkan kondisi 2008, terdapat peningkatan jumlah koperasi sebanyak 13 persen dan jumlah anggota naik 6,61 persen."Hal tersebut menunjukkan bahwa gerakan koperasi telah dapat memberikan kontribusi yang baik bagi perekonomian Indonesia," kata Syarief Hasan.
Pasar Tradisional
Pada kesempatan yang sama, Presiden meminta kepada Menteri Perdagangan, Menteri Dalam Negeri, serta Menteri Koperasi dan UKM menjaga eksistensi pasar tradisional di tengah pertumbuhan signifikan pasar modem.
Pemerintah, menurut Presiden, tidak melarang keberadaan pasar modern. Namun, keberadaannya perlu diatur agar tidak mematikan pasar tradisional. Untuk itu, kepala daerah tingkat II, diminta mengatur keberadaan pasar modern."Selain ada pengaturan dengan pasar modern, pengelola pasar tradisonal harus selalu menjaga kebersihan, kesehatan, kenyaman, dan ketertiban-nya.

SUMBER:
http://bataviase.co.id/node/297727

Tidak ada komentar:

Posting Komentar